Mudzakarah Ulama Pantura : Bersatu Bela Ulama

Mudzakarah Ulama untuk bela Ulama DPD HTI Jawa Timur
Dakwah Jateng. “Dengan penghinaan terhadap al Quran dan Ulama yang telah dilakukan oleh Ahok ini, semakin jelaslah siapa Ahok sebenarnnya, dan ini menambah bukti-bukti yang sudah ada tentang betapa tidak pantasnya Ahok memimpin Propinsi DKI Jakarta yang berpenduduk  mayoritas muslim ini.”

Hal tersebut disampaikan dalam acara Mudzakarah Ulama pada Sabtu, 04 Pebruari 2017 di Pondok Pesantren Al Huda, Wringinanom, Gresik.

Dalam pernyataan yang dibacakan oleh Ustadz Abu Yafi Ramadan, S.Pd, tersebut, forum Mudzakarah Ulama menyampaikan beberapa hal:

1. Mengutuk Krimialisasi ‘ulama  yang nyata2 merupakan bentuk konspirasi dan tindakan makar terhadap Islam dan kaum muslimin – upaya tersebut lahir dari ideologi kapitalisme dan sosialisme-komunisme – berwajah demokrasi sekuler dalam rangka menjauhkan ulama dalam kehidupan politik dan Negara.

2. Menyampaikan kritik, bahwa upaya kriminalisasi para ulama tidak lain adalah bertujuan upaya menjauhkan ‘ulama dari masyarakat hingga hilang legitimasi peran ulama dari ummat yang menjadi pembela Islam dari berbagai tindak kemaksiatan dan kemungkaran di tengah masyarakat dan kehidupan politik.

3. Menolak Sikap melindungi dan membela Ahok sebagai terdakwa penistaan agama yang dilakukan oleh siapa pun baik aparat keamanan maupun pemerintah.

4. Menuntut kepada aparat yang berwenang untuk melanjutkan dalam menindak Penistaan agama atas nama Ahok berdasarkan KUHP Pasal 156a dan UU No.1/PNPS/1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan atau Penodaan Agama, karena perbuatan Ahok ini secara sah dan meyakinkan telah melanggar aturan tersebut sehingga harus ditindak.

5. Dengan penghinaan terhadap al Quran dan Ulama yang telah dilakukan oleh Ahok ini, semakin jelaslah siapa Ahok sebenarnnya, dan ini menambah bukti-bukti yang sudah ada tentang betapa tidak pantasnya Ahok memimpin Propinsi DKI Jakarta yang berpenduduk mayoritas muslim ini.

6. Menyerukan kepada seluruh umat Islam, di wilayah DKI Jakarta khususnya, untuk bersatu, bahu membahu, berjuang menolak (calon) kepemimpinan kafir di wilayah ini, yang dalam sejarahnya sesungguhnya senantiasa lekat dengan perjuangan Islam. Serta tetap teguh, sabar
dan istiqamah dalam perjuangan di jalan dakwah bersama Ulama demi terwujudnya kehidupan Islami melalu tegaknya Syariah dan Khilafah. Tidak gentar terhadap setiap tantangan, hambatan dan ancaman hingga cita-cita mulia itu benar-benar terwujud.

Sementara Ustadz  Drs. Saiduddin dalam pemaparannya di hadapan sekitar seratus peserta mudzakarah tersebut menyampaikan hukum haramnya mencela dan menghina Ulama.
“Menghina Ulama dan Orang-orang Shalih atau Mengejek Mereka ada dua jenis:

 1. Mengejek personalitas mereka, dan shifat khalqiyyah maupun khuluqiyyah (pribadi dan akhlak) mereka; maka ini hukumnya haram.

 2. Mengejek keberadaan mereka sebagai ulama, yang mana mereka menguasai ilmu-ilmu syariat, maka ini hukumnya kufur.   Termasuk dalam bab ini mengejek orang-orang sholeh dan ahli ibadah, atau keluarga Nabi saw.” Kata Pengurus DPD I HTI Jatim tersebut.

Beliau juga menegaskan bahwa ketika ulama ditetapkan Nabi saw sebagai waratsatu al-anbiyaa` (pewaris para Nabi), maka wajib atas kaum Muslim menghormati dan memulyakan mereka, serta fardlu atas kaum Muslim memahami kedudukan mereka agar mereka mendapatkan perlakuan semestinya seperti yang telah ditetapkan Allah swt dan RasulNya.

Sedangkan Ustadz Hisyam Hidayat, S.H.I. meminta agar para Ulama senantiasa berani mengeritik penguasa zalim. “Apakah para Ulama yang hadir disini sepakat dengan pernyataan sikap terkait penghina Ulama ini?” pertanyaan Ketua Lajnah Tsaqafiyah HTI DPD Jatim tersebut disambut serempak para peserta dengan kata “SETUJU”.

Acara Mudzakarah Ulama untuk bela Ulama ini dihadiri perwakilan dari beberapa daerah yakni Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, dan Lamongan. Ketua panitia mudzakarah, Ust. Adam Cholil menyampaikan bahwa acara ini digagas oleh Hizbut Tahrir Indonesia dalam rangka membela ulama. “Kita harus membela Ulama dari upaya penistaan dan penghinaan, karena hal itu merupakan upaya orang kafir menjadikan umat tidak percaya terhadap ulamanya.” Tegasnya.

Mudzakarah Ulama Pantura : Bersatu Bela Ulama